Guru saya, KH. Masroeri Abdurrahman (Allahummarhamhu), Pengasuh PP. Darul Falah, Ngrukem, Mlarak Ponorogo, pernah memanggil saya dan beberapa sahabat--yang sedang tugas malam menjaga toko di samping ndalem--, untuk menemani beliau makan.
Pada dinihari itu kami menyantap nasi+sambel terong bikinan beliau. Bukan faktor pengisi perut yang berkesan lezatnya, melainkan nasehat beliau saat itu yang menancap di hati sampai kini.
Kami hanya menundukkan kepala sambil menikmati jamuan beliau. Disergap keheningan, seperti biasa, beliau menyuguhkan hikmah. Kurang lebih demikian setelah saya saripatikan:
"Banyak yang mondok puluhan tahun, pinter, tapi sepulangnya dari pondok ilmunya tidak bermanfaat dan tidak barokah. Kok bisa? Beberapa di antaranya akibat sifat takabbur saat menimba ilmu, merasa 'ana khoir minhu', tidak lillahi ta'ala, dan penyakit hati lainnya. Bahaya, ini bahaya, cung (sapaan sayang beliau kepada para santri). Tawadlu'! Karena air tidak akan mengalir ke tempat yang lebih tinggi. Yang rajin ya cung, belajarnya, belajar ilmu apapun. Tetap jaga hati.."
Mulut kami memang menguyah nasi, tapi otak dan hati kami mencerna nasehat beliau.
"Sebaliknya ada pula yang menjadi abdi ndalem, ngajinya jarang, tapi 'menjadi orang' & ilmunya bermanfaat, sepulangnya ke masyarakat."
nyam...nyam... kami mengunyah sambil menunduk, segan menatap wajah beliau.
Lalu...
"Begini ya cung, abdi ndalem itu bukan pelayan, bukan PRT, tapi sahabat yang membantu sahabatnya yang lebih tua (gurunya) meringankan urusan rumah maupun pondok. Banyak yang bilang jika abdi ndalem kiai tertentu setelah lulus sukses sebagai 'orang' karena kecipratan barokah ilmu gurunya. Ini benar, tapi prosentasenya hanya 20%, yang 80% menurut saya ya karena barokah keikhlasan, kesabaran, dan ketelatenan dirinya saat membantu meringankan tugas gurunya...."
--Lahul Fatihah Posted by Penerbit imtiyaz,http://imtiyaz-publisher.blogspot.com/
Penerbit Buku Buku Islam
18.11.13
KH. Masroeri Abdurrahman

About Imtiyaz
Penerbit Imtiyaz ditulis oleh Rijal Mumazziq Z Posted by Penerbit imtiyaz,http://penerbitimtiyaz.com/ Penerbit Buku Buku Islam. Oleh: Rijal Mumazziq Z (Ketua Lembaga Ta'lif wa Nasyr PCNU Kota Surabaya)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
';
(function() {
var dsq = document.createElement('script'); dsq.type = 'text/javascript'; dsq.async = true;
dsq.src = '//' + disqus_shortname + '.disqus.com/embed.js';
(document.getElementsByTagName('head')[0] || document.getElementsByTagName('body')[0]).appendChild(dsq);
})();
No comments:
Write comments